Rabu, 06 Oktober 2010

mythomania

Pak polisi ..... menjelaskan panjang lebar pd temanku yg akan melanjutkan kasus pngaduan penipuan  ...." sudahlah bu.... dia itu mythomania, sayang ibu harus membuang energi & pikiran ... biar saja fihak lain yang akan membalasnya... & tangan-tangan Tuhan yg menyelesaikan...." ku lirik temanku, dia tetap tersenyum, ikhlas, walau ia tertipu oleh sahabatnya sendiri. Konon kata temanku tidak hanya dia yang tertipu banyak yang lain dengan modus yang berbeda atau hampir sama. Subhannallah, my....tho...mania apa itu?

____________________________________________________________

Mythomania adalah kecenderungan berbohong yang dimaksudkan bukan untuk menipu/mengelabuhi orang lain, tetapi justru untuk membantu dirinya sendiri mempercayai/meyakini kebohongannya sendiri. Mythomania. istilah ini pertama kali diperkenalkan pada thn 1905 oleh seorang psikiater bernama ferdinand dupré. berbeda dengan seorang pembohong biasa yang sadar bahwa ia tengah berbohong dan mampu membedakan antara kenyataan dan bukan kenyataan, seorang mythomaniac tidak sepenuhnya menyadari bahwa ia sedang berbohong. ia tidak mampu membedakan antara ‘kenyataan’ yang berasal dari imaginasinya dan kenyataan yang sebenarnya. kebohongan-kebohongan yang dilakukan olehnya cenderung ‘di luar ‘ kesadaran, yang artinya adalah dia tidak tahu atau tidak sadar bahwa orang lain akan merasa terganggu dengan kebohongannya, karena yang terpenting baginya adalah dirinya mendapat pengakuan oleh sekelilingnya, pengakuan terhadap ‘kenyataan’ yang ingin ia wujudkan demi melarikan dirinya dari kenyataan sebenarnya yang tidak mau ia terima, dengan tanpa rasa menderita.
Salah satu penyebab mythomania adalah kegagalan-kegagalan dalam kehidupannya, bisa jadi berupa kegagalan dalam hal studi, masalah keluarga, kisah-kisah sentimental, bahkan kegagalan dalam hal pekerjaan. Namun,  pada saat ia mengetahui orang lain mulai meragukan apa yang ia percaya, ia menjadi sadar telah berbohong. Seorang Mythomania ingin melarikan diri dari semua image tentang dirinya sendiri. jadi, semakin orang lain mempercayai kebohongannya, semakin ia terbantu untuk lepas dari image nyata tentang dirinya yang sulit ia terima itu. Seorang pembohong umumnya memiliki alasan lumrah dan masuk akal ketika berbohong, seperti dengan tujuan bercanda, atau demi kebaikan atau pun demi menyelematkan seseorang, karena kebohongannya ia lakukan hanya terkadang saja yang artinya ia tidak terbiasa berbohong,. Biasanya orang yang tidak terbiasa berbohong akan terlihat kikuk dan canggung. Tidak demikian dengan mythomaniac, mythomaniac memiliki pesona yang mampu memanipulasi orang lain, ia pandai menemukan kalimat dan sikap yang tepat dengan tujuan supaya dicintai, demi mencapai tujuannya.
Pada saat seorang mythomaniac telah berhasil menjerat orang lain fdengan kebohongannya, sedikit demi sedikit kebohongannya merusak dan mengganggu sistem kepercayaan dan keyakinan diri kita. Bahkan rasa percaya kita yangg paling kokoh pun akan guncang dan kita mulai percaya pada ‘image’ baru yang dia buat, serta perlahan kita meninggalkan kenyataan yang sesungguhnya mengenai si mythomaniac tersebut. Pada awalnya ia akan mengelak, kadang disertai dengan kemarahan, kemudian ia akan memanipulasi lagi dari awal dengan tetap pada kebohongan yang sama. Tetapi jika hal ini mulai ia rasakan berat, maka ia akan ‘mengkoreksi’ kebohongannya dengan cara berbelit dan berputar-putar dengan cerita yg baru, dengan tanpa meninggalkan kebohongan awalnya (istilah sekarang ‘ngeles’). semakin kita mempertanyakan kebohongannya, semakin banyak kebohongan yang ia ciptakan karena pada titik ini, ia sadar telah berbohong, dan seorang mythomaniac yang sadar telah berbohong akan semakin lepas kendali.  
Mythomaniac sendiri sebenarnya adalah korban. ia korban dari ketidakbahagiaan dalam hidupnya dan korban dari penderitaan yang terlalu terus menerus. ia tidak mampu mengekspresikan keaslian dirinya sehingga selalu ingin bersembunyi di balik topeng. Jika kita menjumpai seorang mythomaniac, jalan terbaik adalah menghindar darinya. Namun, jika kita ingin menolongnya, jangan berusaha mencari alasan yang masuk akal, atau mencoba menemukan jawaban dari tindakan-tindakan kebohongannya karena itu membuang-buang waktu saja. berusaha mengerti mengapa ia berbohong, karena jiwanya merupakan sebuah labirin di mana ia hanya berputar-putar saja disitu tanpa ada jalan keluar (kita hanya berbuat hal yang sia-sia). Terapinya adalah meyakinkannya untuk menyembuhkan dirinya sendiri. setelah itu, semua kembali kepada si mythomaniac itu sendiri. Hanya dia yang bisa menolong dirinya sendiri. Mythomaniac  harus menyadari permasalahannya, mengakuinya dan harus memiliki keingininan yang kuat untuk menyembuhkan dirinya.
Menurut Wikipedia, pembohong patologis atau mythomaniac adalah orang yang memiliki perilaku yang terbiasa atau selalu terdorong untuk berbohong. Sementara definisi lengkap dari kebohongan patologis adalah : “Pathological lying is falsification entirely disproportionate to any discernible end in view, may be extensive and very complicated, and may manifest over a period of years or even a lifetime.” Jadi kebohongan patologis itu merupakan suatu kebohongan yang dapat melebar dan menjadi sangat rumit untuk waktu yang sangat lama bahkan bisa sepanjang hidup si pembohong. Adapun Ciri-ciri pembohong patologis adalah : suka membesar besarkan sesuatu, selalu menimpali bahwa dirinya lebih baik dari apapun yang kita ceritakan, menciptakan realitas sendiri untuk dirinya. Karena mereka tidak menghargai kejujuran, mereka juga tidak menghargai kepercayaan, bisa jadi seorang hypochondriac juga yaitu orang yang selalu merasa sakit ingin  diperhatikan. Mythomaniac juga sering kontradiktif dengan pernyataan sebelumnya, bisa berbohong hanya untuk suatu hal sepele, selalu membesar besarkan setiap kalimat, bisa merubah rubah cerita setiap saat. Ciri yang laoin: sangat defensif ketika dipertanyakan pernyataanya, sangat percaya apa yang dikatakannya benar padahal jelas tidak benar buat orang lain, berbohong ketika sebenarnya sangat mudah untuk menceritakan kebenaran, berbohong untuk mendapat simpati dan terlihat baik, selalu mendapat nilai baik pada pandangan pertama tapi selanjutnya tidak dapat dipercaya. Biasanya mythomaniac memiliki gangguan kepribadian, dan sering menganggap dirinya legenda.(Handa).
Untuk orang-seperti.... (yang diceritakan pak polisi, karena sudah bosan menyelesaikan permasalahn karena bertele-tele dan berlarut-larut) orang  seperti ...... (tidak bisa disebut namanya) bukannya malah marah, saya malah kasihan dengan mereka. kasihan orang-orang terdekatnya, kasihan sama atasannya, sayangnya,  belum ada yang berani menyarankan  pada dia.... agar mencari pertolongan dari profesional seperti psikolog atau psikiater, karena dia.... juga terapist.......Padahalitu semua bisa sembuh. semua bisa kembali pada keadaan sewajarnya, apabila dia mau dan jujur pada dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar