Senin, 04 Oktober 2010

ASI EKSKLUSIF, Kehamilan Tidak diinginkan, menjaga kesehatan pada saat ramadlon

PEMBERIAN ASI SECARA DINI DAN EKSKLUSIF

            WHO, Unicef dan WABA telah merelomendasikan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan, kemudian pemberian ASI tetap yang tangguh, karena dengan pemberian ASI bayi akan lebih cerdas, memiliki emosional quotion (EQ), dan sosial quotion (SQ) yang lebih baik.
            Berdasarkan rekomendasi dan kunci manfaat dari pemberian ASI tersebut akhir juli yang lalu Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (UAD), mengadakan seminar tentang “Tempat Kerja sayang Bayi Dukung Keberhasilan ASI Eksklusif”. Seminar berlangsung di Auditorium Kampus tiga UAD, jalan janturan Yogyakarta. Acara seminar tersebut berlangsung bersamaan dengan peringatan Pekan ASI se-dunia. Seminar tersebut menghadirkan beberapa nara sumber yaitu Dr. Utami Rusli SpA, MBA, ketua laktasi Indonesia Drs Wijayanto, MA, dan drg Inni Hikmatin, M.Kes., Suharyana, SKM, M.Kes.
            Pada kesempatan tersebut Dr. Utami mengemukakan, merupakan standar emas untuk makanan bayi adalah dimulai dengan Inisiasi Menysui Dini (IMD). IMD adalah pemberian ASI sedini mungkin segera setelah bayi baru lahir, antara 15 sampai dengan 30 menit bayi yang normal dikondisikan untuk telah dapat mengisap puting susu ibu. Usia 50 menit bayi diharapkan sudah mendapatkan ASI. Segera setelah lahir bayi dibersihkan dan dikeringkan, kemudian diberi baju, topi dan selimut selanjutnya  ditengkurapkan di dada ibu. Dengan melekatkan dan kontak dini antara kulit bayi dengan kulit ibu selama 1 jam atau sampai menyusui awal selesai memberikan manfaat yang besar kepada bayi. Manfaat IMD antara lain adanya transfer suhu dari ibu kepada bayi melalui kontak kulit tersebut sehingga pada masa transisi bayi tercapai suhu tubuh normalnya. Suhu yang normal menghindarkan terjadinya hipotermia atau suhu tubuh yang rendah di bawah 360C, suhu tubuh yang rendah akan mengakibatkan asfiksia (pernafasan yang tidak adekuat pada bayi).
            Manfaat atau keuntungan IMD lain menurut Utami selain terhindarnya bayi dari kejadian Hipotermia adalah 1) meningkatkan pengeluaran oksitosin ibu sehingga kontraksi rahim menjadi lebih baik dan ibu terhindar dari perdarahan paska melahirkan dan mencegah kematian ibu, 2) Bayi merasa lebih tenang, 3) memindahkan bakteri dari kulit ibu ke kulit bayi, menjilat kulit ibu dan menelan bakteri tersebut hal ini baik untuk koloni  di usus bayi, 4) terjadinya interaksi dan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi, ayah dan bayi, ayah- ibu dan bayi, 5) bayi mendapatkan kolostrum yang kaya dengan antibodi, penting untuk ketahanan usus, ketahanan terhadap infeksi pada awal kehidupan bayi, 6) IMD dasar menyusui secara eksklusif dan meningkatkan prodiuksi ASI.
            Dr, Inni Hikmatin, M.Kes, menyampaikan tentang Kebijakan Tempat Kerja tentang ASI Eksklusif. Menurutnya: ASI adalah sesuatu anugerah allah yang sangat berharga, dan merupakan kewajiban orang tua untuk memberikan kepada bayinya jika keadaan kesehatan ibu dan bayi memungkinkan. Pada keadaan bayi sehat ASI merupakan hadiah  satu-satunya yang dapat diberikan, dan pada saat sakit ASI merupakan pemberian penyelamat jiwa bayi. Inni Hikmatin menambahkan tentang keuntungan ASI yang lain : Asi merupakan makanan yang mengadung komposisi yang lengkap, tepat untu kebutuhan bayi dalam mengantarkan kehidupan bayi untuk masa selanjutnya. Asi merupakan makanan yang mudah dicerna, dan melindungi bayi dari penyakit. Menysui secara dini dan eksklusif dapat membantu meningklatkan kasih sayang ibu pada bayi atau sebaliknya, meningkatkan kepandaian bayi, menunda kehamilan, mencegah perdarahan pada ibu, mengurangi resiko kanker payudara dan indung telur, serta efektif untuk pengeluaran biaya pembelian susu formula.
            Inni Hikmatin juga menjelaskan keuntungan psikologis pemberian ASI, pertama tkatan emosi antara ibu dan anak, timbulnya kepuasan emosionmal, bayi jarang menangis, ibu lebih menyayangi bayinya, mencegah penelantaran bayi (Child Abuse). Kedua perkembngan kecerdasan dengan hasil kecerdasan lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang tidak diberikan ASI.
            Seminar merekomendasikan beberapa langkah menuji keberhasilan dalam menyusui antara lain 1) membuat kebijakan tertulis tentang menyusui, 2) dikomunikasikan kepada semua staf/karyawan, 3) melatih semua staf/karyawan untuk keterampilan menyusui, 4) malatih para ibu untuk tetap menyusui bayinya dan mempertahankan menyusui minimal enam bulan meskipun ibu terpisah dengan bayinya karena harus bekerja, 5) Menganjurkan memberikan ASI kepada bayi sesuai permintaan bayi (on deman) minimal 8 kali dalam sehari semalam, 6) tidak memberikan dot pada bayinya, dan 7) mendorong pembentukan Kelompok Pendukung menyusui dan merujuk kelompok tersebut setelah keluar dari sarana pelayanan. (Handa)
KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN
Perubahan  zaman  menyebabkan remaja Indonesia mengalami perubahan sosial yang cepat dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, yang mengubah norma-norma, nilai-nilai dan gaya hidup remaja. Dewasa ini, remaja Indonesia lebih bertoleransi terhadap gaya hidup seksual pranikah. Dahulu remaja terjaga secara kuat oleh sistem keluarga, adat budaya serta nilai-nilai tradisional yang ada, namun, saat ini nilai-nilai tersebut mengalami pengikisan yang disebabkan oleh urbanisasi dan industrialisasi yang cepat. Hal ini diikuti pula oleh adanya revolusi media atau perkembangan teknologi yang terbuka bagi keragaman gaya hidup dan pilihan karir.
Dampak negatif dari perkembangan teknologi membuat seks tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang sakral. Penemuan alat kontrasepsi oleh Amerika Serikat memicu revolusi seks ditahun 1960-an. Paradigma pun berubah. Imbasnya juga dirasakan di Indonesia. Perubahan pandangan terhadap seksualitas di Indonesia terjadi sejak awal tahun 1980-an. Hal ini juga mengakibatkan perubahan dalam perilaku seksual termasuk dikalangan remaja. Pola pergaulan menjadi semakin bebas yang didukung oleh fasilitas, aktivitas seksual bahkan mudah berlanjut menjadi hubungan seksual.
Kehamilan yang tidak diinginkan adalah suatu kondisi ketika pasangan tidak menghendaki proses kelahiran dari suatu kehamilan yang merupakan akibat dari suatu perilaku seksual atau hubungan seksual yang disengaja maupun yang tidak disengaja dan perbuatan yang tidak bertanggungjawab.            Kehamilan yang tidak diinginkan menjadi dilema tidak hanya dari masalah medis seperti aborsi, perdarahan dan kematian ibu, tetapi juga dari segi psikologis berupa kecemasan, depresi sampai bunuh diri, dan sosial ekonomi. Kehamilan tidak diinginkan terutama pada remaja biasanya berdampak lebih luas lagi seperti dikeluarkan dari sekolah atau putus sekolah, tidak mendapatkan pekerjaan yang layak karena pendidikan mereka yang rendah. Ada dua hal yang biasa dilakukan remaja jika mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Satu sisi remaja yang mengalami kehamilan tidak diinginkan akan terpaksa menerima dan mempertahankan kehamilan dan disisi lain mengakhiri kehamilan (aborsi) beresiko baik secara fisik, psikis maupun sosial.
Remaja mendapat pengetahuan reproduksi dari media cetak dan elektronika, teman sebaya, serta pergaulan sosial, yang belum jelas kebenarannya. Sumber informasi mengenai kesehatan reproduksi yang paling besar diperoleh dari media massa (70%). Orang tua kurang berperan dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi (45%). Ironisnya, disisi lain remaja tidak menerima pendidikan seks yang benar dan bertanggung jawab atau pengetahuan yang rendah mengenai masalah kesehatan reproduksi yang sehat, sehingga timbul akibat buruk yaitu adanya penularan penyakit menular seksual (PMS) termasuk AIDS, kehamilan pranikah, kehamilan tidak diinginkan, yang masih akan membawa dampak  buruk lainnya .
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS) dan Departemen Sosial Republik Indonesia (Depsos RI) melakukan penelitian ilmiah disebuah kota di Pulau Jawa. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan kasus-kasus kehamilan tidak diinginkan dikalangan remaja (usia 10-24 tahun). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahun 2002-2005, remaja yang mengalami kehamilan tidak diinginkan terbanyak adalah remaja yang memiliki pendidikan perguruan tinggi atau mahasiswi (59,22 %), remaja yang berpendidikan SMU (17,70 %) dan yang paling sedikit adalah remaja SMP (1,63 %). Secara keseluruhan, remaja yang hamil di luar nikah terbesar terjadi pada tahun 2002 (640 kasus). Kemudian tahun 2004 sebanyak 560 kasus dan tahun 2005 (551 kasus) (Yudarsana, 2008).
Berbicara tentang kehamilan yang tidak diinginkan mempunyai dampak meliputi 3 aspek: pertama dampak sosial yaitu: malu karena kehamilannya dikatakan aib, terasing dari keluarga dan masyarakat, terpaksa harus keluar dari sekolah, terganggunya perekonomian  keluarga karena kehamilan  dan persalinan yang tidak dipersiapkan. Kedua, dampak medis yaitu pengguguran yang dapat mengancam jiwa, meningkatnya faktor resiko tinggi pada kehamilan  dan persalinan, misalnya pre-eklampsia, panggul sempit, cacat janin, perdarahan dan gangguan masa nifas. Ketiga,  dampak psikologis  yaitu : putus asa  karena kehamilannya  mungkin mempengaruhi pendidikan, rencana karier, atau situasi ekonominya, kecemasan dalam menghadapi kehamilan, persalinan dan masa depannya, depresi, gangguan psikologis yang sangat berbahaya, marah pada diri sendiri, pada pasangan atau orang yang menyebabkan kehamilannya, malu dan merasa bersalah.
Jika dilihat dari resiko  psikologi terhadap kehamilan dan persalinan pada perempuan yang hamil tidak diinginkan,  data menunjukkan  bahwa 91% perempuan yang hamil  dengan stres yang tinggi dan support yang rendah mendapatkan komplikasi pada kehamilannya berupa  partus lama, berat badan lahir rendah, lahir prematur dan kondisi kesejahteraan janin yang kurang baik. Terlepas dari dampak medis, psiko sosial dan ekonomi tersebut yang dialami oleh perempuan dengan kehamilan yang tidak diinginkan akibat seks pranikah, yang lebih penting lagi adalah apa yang harus dilakukan  perempuan tersebut. Kenyataannya, ada beberapa pilihan yang diambil perempuan dengan kehamilan yang tidak diinginkan ini antara lain: Pertama, menjadi orang tua tunggal dengan melanjutkan kehamilan, melahirkan hingga membesarkan bayi itu sendiri. Namun, pilihan ini sangat berat karena dalam membesarkan seorang anak  diperlukan kesiapan mental, fisik dan finansial yang cukup. Kedua, memberikan bayi kepada keluarga atau orang lain yang sama sekali tidak dikenal (adopsi). Pilihan berikutnya ketiga, adalah aborsi. Alternatif keputusan dari beberapa pilihan ini terkait erat  atau dilatarbelakangi kepribadian seseorang, keputusan keluarga, dan keyakinan. (Handa)










TETAP MENJAGA KESEHATAN PASKA RAMADHAN
Ramadhan bulan penuh rahmat, dan ampunan  telah berlalu, sebulan berpuasa usai sudah. Saatnya lebaran dan makan boleh kapan saja. Di rumah tersedia  makanan dan minuman yang beraneka ragam. Akankah kita merubah pola makan kita yang telah dikondisikan pada saat bulan ramadhan?  Sebagian besar penyakit bersumber dari makanan dan minuman yang berlebihan, tidak seimbang dan kadang diikuti kurangnya kebersihan dari makanan dan minuman yang kita komsumsi.
Beberapa penyakit – penyakit  yang sering timbul dan penyakit yang menjadi lebih berat paska lebaran. Pola penyakitnya serta bagaimana cara menyikapi   apabila terkena penyakit tersebut:
1.        Penyakit  ISPA (Infeksi Saluran Napas Akut,  gejala biasanya berupa batuk, pilek dan demam, nyeri/gatal/rasa kering tenggorokan, kadang suara menjadi parau. Penyakit ini disebabkan karena iritasi  saluran napas atas yang biasanya disebabkan makanan/ minuman yang dapat merangsang iritasi saluran napas bagian atas. Bagi penderita penyakit ini perlu berhati-hati terhadap makanan yang berlemak tinggi, dan gorengan karena dapat mengiritasi tenggorokan dan akan mengeluarkan lendir yang merangsang batuk. Minuman bersoda, minuman dingin, dan minuman yang berpengawet juga harus dihindari.
2.        Penyakit diare, biasanya timbul karena masuknya makanan dan minuman yang kurang berimbang dan dalam jumlah berlebihan, padahal selama berpuasa 1 bulan perut sudah terbiasa kosong, sehingga organ pencernaan kurang siap. Apalagi makanan dan minuman yang sudah tercemar bakteri, akan menyebabkan terinfeksinya saluran cerna yang akan menyebabkan diare yang berat. Untuk itu sebaiknya mengatur pola makan, jumlah makanan, serta hindari makanan yang kemungkinan tercemar bakteri, misalnya  makanan yang terkontaminasi serangga  dan tikus yang hidup di tempat kotor.
3.        Penyakit demam typhoid ( penyakit tifus), timbul karena makanan yang dikonsumsi tercemar kuman typhoid yang ditularkan melalui lalat kedalam makanan. Cara penularannya sama dengan diare. Lalat hinggap pada tumpukan sampah yang mengandung kuman typhoid kemudian hinggap pada makanan lalu makanan tersebut kita makan. Memang tidak tampak dengan kasat mata, kelihatannya makanan tetap bersih apalagi kalau lalatnya tidak kita lihat, kita tidak berpikir bahwa dalam makanan tersebut telah ada kuman typhoid. Untuk itu hindari makanan yang kemungkinan besar dihinggapi lalat, misalnya makanan yang tidak tertutup atau bila jajanan dekat tumpukan sampah.
4.        Penyakit maag biasanya dicetuskan oleh makanan yang merangsang terbentuknya produksi asam lambung yang berlebihan. Penderita maag ini perlu waspada terhadap makanan yang meningkatkan  produksi asam lambung, diantaranya rasa pedas, asam, minuman bersoda, minuman berpengawet, dan lain-lain. Juga hindari makanan dalam jumlah berlebihan sekaligus. Makanlah dalam jumlah sedikit dan sering, sehingga pencernaan kita akan lebih beradaptasi dibandingkan makan sekaligus dalam jumlah besar.
5.        Penyakit hiperkolesterol, yaitu tingginya kadar kolesterol dalam darah. Penderita ini harus berhati-hati mengatur pola makan, karena pada saat lebaran makanan yang disediakan biasanya tinggi kolesterol. Bila mengonsumsi makanan yang tinggi kolesterol, maka kolesterol dalam darah akan semakin meningkat dan akan menimbulkan berbagai penyakit diantaranya stroke, gangguan jantung, hipertensi, dan lain-lain. Untuk mencegah meningkatnya kolesterol selain mengatur pola makan, juga diperlukan olah raga yang teratur, seperti jalan kaki, senam, dan lain-lain.
6.        Penyakit  peningkatan asam urat, biasanya disebabkan karena mengonsumsi makanan yang tinggi asam uratnya. Untuk itu hindari makanan tinggi kandungan asam urat diantaranya yang terbuat dari jeroan (usus, limpa, paru, hati, jantung), otak, kerang, udang, cumi, kacang-kacangan, emping, dan daun singkong. Selain itu penderita asam urat sebaiknya banyak minum air putih untuk membantu mengeluarkan asam urat melalui urin.
7.        Penyakit hipertensi sering meningkat saat lebaran karena pola makan. Untuk penderita hipertensi harus menghindari asin, garam jangan berlebihan atau pakai garam pengganti. Hindari juga kolesterol dan makanan yang diawetkan. Sebaiknya tidak mengonsumsi daging kambing. Rokok dan kopi juga harus dihindari. Penyakit stroke akibat hipertensi sering ditemukan pasca lebaran. Biasanya timbul karena penderita hipertensi tidak mengatur pola makannya.
8.        Penyakit stroke, yaitu kelumpuhan badan yang bisa ringan ataupun berat. Penyakit stroke juga berhubungan dengan makanan. Untuk itu perlu menghindari makanan yang terlalu asin bagi penderita hipertensi agar tekanan darah tidak semakin meningkat dan tidak jatuh dalam stroke. Juga hindari makanan yang banyak mengandung kolesterol yang juga dapat menyebabkan stroke.
9.        Penyakit  diabetes sering menjadi lebih berat atau gula darahnya meningkat saat lebaran disebabkan karena tidak mengatur pola makan. Untuk itu disarankan mengurangi makanan dan minuman terutama  yang manis agar kadar gula terkontrol. Sebaiknya pilih pemanis pengganti. Jumlah kalori pun harus dibatasi. Pilih makanan dengan kandungan karbohidrat kompleks, karena karbohidrat jenis ini diserap secara perlahan oleh tubuh, sehingga kadar gula darah dalam tubuh naik secara perlahan. Karbohidrat jenis ini mengandung banyak serat dan vitamin. Jenis  karbohidrat kompleks diantaranya nasi, roti, kentang, jagung, dan umbi. Namun tetap yang harus diingat adalah asupannya yang sesuai kebutuhan.
10.    Penyakit jantung sering  juga menjadi berat saat lebaran, selain karena pola makan yang kurang baik, juga aktivitas yang berlebihan, misalnya bepergian atau terlalu lelah menerima tamu dirumah dan bekerja ekstra karena tidak adanya pembantu rumah tangga. Aktivitas tersebut dipaksakan di luar kemampuan tubuh dimana pompa jantung tidak mampu lagi bekerja dengan baik, sehingga timbul gagal jantung dan terasa sesak napas yang semakin memberat. Untuk itu bagi penderita jantung dianjurkan batasi aktivitas, jangan terlalu lelah dan banyak istirahat.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk tetap mempertahankan kesehatan paska ramadhan, yaitu : Makanlah secukupnya dan  jangan berlebihan, makanan harus berimbang antara karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, hati-hati dalam makanan jajanan. Belilah makanan yang bersih, tertutup, dan terhindar dari lalat, dan Jangan lupa tetap olahraga dan perhatikan waktu untuk istirahat.
Mari kita menerapkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari maka niscaya kesehatan kita akan terpelihara. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-A’raf [7]: 31 yang artinya: ”Wahai anak Adam, pakailah pakaian yang indah disetiap memasuki masjid. Makan dan minumlah, jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”. Nasehat  ayat tersebut, tidak berlebih-lebihan dalam mengonsumsi makanan dan minuman  maka Allah menyukai kita, dan Insya Allah kesehatan badan kita akan terpelihara.
Cara lain yang baik untuk menghindari penyakit-penyakit di atas. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Ayyub Al-Anshari r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim). Kalau kita menjalankan puasa syawal 6 hari selain mendapat pahala seperti puasa 1 tahun, kita juga dapat menjaga kesehatan dan terhindar dari penyakit-penyakit di atas. Saat lebaran di rumah banyak makanan, ke rumah saudara/kerabat banyak makanan. Bila kita tidak berpuasa pasti kita lahap semua, sedikit dan sedikit lama-lama menjadi bukit dan akan menimbulkan penyakit. Tapi, seandainya saat berlimpah makanan kita berpuasa, maka Insya Allah saat siang kita tidak makan dan saat berbuka serta di malam hari kita dapat menahan nafsu untuk makan berlebihan dan mampu mengatur pola makan. Maka beruntunglah bagi yang melakukan puasa syawal, semakin sehat dan semakin dekat dengan Allah SWT. Amin.(Handa)

1 komentar:

  1. Sloty Casino - Mapyro
    Find your ideal location near 안산 출장샵 Sloty Casino in 춘천 출장안마 Monticello, 대구광역 출장샵 NY and 남원 출장마사지 enjoy our variety 경주 출장마사지 of slot games and slots at other local restaurants. Find address,

    BalasHapus