Senin, 04 Oktober 2010

imunisasi meningitis buat jamaah haji

KONTROVERSI IMUNISASI MENINGITIS PADA JAMAAH HAJI
Beredar  kabar bahwa terdapat vaksin meningitis yang tidak halal. Padahal vaksin meningitis sangat penting untuk calon jemaah haji. Salah satu manfaatnya adalah untuk melindungi calon jemaah haji dari penyakit meningitis atau radang selaput otak yang  kebanyakan dibawa oleh jamaah haji asal Afrika. Titik kritis keharaman vaksin ini terletak pada media pertumbuhannya yang kemungkinan bersentuhan dengan bahan yang berasal dari babi atau yang terkontaminasi dengan produk yang tercemar dengan najis babi.
Kontroversi penggunaan vaksin Meningitis untuk calon jemaah haji yang dinyatakan haram oleh Majelis Ulama Indonesia kini sudah dapat diluruskan.  MUI mengeluarkan fatwah haram tersebut dengan alasan bahwa vaksin meningitis tersebut mengandung unsur babi, namun dapat digunakan jika dalam situasi yang darurat. Dari Kontroversi penggunaan vaksin ini,  pemerintah langsung berinisiatif untuk mengganti vaksin yang menggunakan bahan yang halal. Vaksin Mencevax ACW 135Y yang dulu digunakan untuk imunisasi para calon jemaah haji merupakan vaksin buatan Belgia, dan ternyata didapati mengandung bahan dari enzim babi. Dan sekarang vaksin ini diganti dengan vaksin Meningitis Menveo ACW 135Y produksi Novartis Itali yang telah di uji oleh Badan POM RI sehingga aman untuk di gunakan. Kemudian MUI juga telah mengeluarkan fatwa halal untuk vaksin Meningitis baru ini karena telah melalui pengujian dari proses pembuatannya enzim yang digunakan berasal dari enzim Sapi.
 Salah satu penyakit menular yang diwaspadai oleh seluruh dunia adalah Meningitis Meningokokus. Penyakit ini menjadi ancaman kesehatan bagi jemaah haji dan umrah.  Uupaya perlindungan yang dilakukan berupa vaksinasi bagi seluruh jemaah haji Indonesia. Tahun 1988 WHO merekomendasikan setiap jemaah haji yang datang ke Arab Saudi harus mendapatkan imunisasi Meningitis.
Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meninges, yaitu membrane atau selaput yang melapisi otak dan syaraf tunjang. Meningitis dapat disebabkan berbagai organisme seperti virus, bakteri ataupun  jamur yang menyebar masuk kedalam darah dan berpindah kedalam cairan otak.


Meningitis yang disebabkan oleh virus umumnya tidak berbahaya, akan pulih tanpa pengobatan dan perawatan yang spesifik. Namun Meningitis disebabkan oleh bakteri bisa mengakibatkan kondisi serius, misalnya kerusakan otak, hilangnya pendengaran, kurangnya kemampuan belajar, bahkan bisa menyebabkan kematian. Sedangkan Meningitis disebabkan oleh jamur sangat jarang, jenis ini umumnya diderita orang yang mengalami kerusakan immun (daya tahan tubuh) seperti pada penderita AIDS.
Bakteri yang dapat mengakibatkan serangan meningitis diantaranya :
1.      Streptococcus pneumoniae (pneumococcus),  yang menyebabkan meningitis pada bayi ataupun anak-anak. Jenis bakteri ini juga yang bisa menyebabkan infeksi pneumonia, telinga dan rongga hidung (sinus).
2.      Neisseria meningitidis (meningococcus),  penyebab kedua terbanyak setelah Streptococcus pneumoniae, akibat adanya infeksi pada saluran nafas bagian  atas  yang kemudian bakterinya masuk kedalam peredaran darah.
3.      Haemophilus influenzae (haemophilus),  Haemophilus influenzae type b (Hib) adalah penyebabnya infeksi pernafasan bagian atas, telinga bagian dalam dan sinusitis.  
4.      Listeria monocytogenes (listeria),  bakteri ini dapat ditemukan dibanyak tempat, dalam debu dan dalam makanan yang terkontaminasi. Makanan ini biasanya yang berjenis keju, hot dog dan daging sandwich yang mana bakteri ini berasal dari hewan lokal (peliharaan).
5.      Bakteri lainnya yang juga dapat menyebabkan meningitis adalah Staphylococcus aureus dan Mycobacterium tuberculosis.
Gejala yang khas dan umum ditampakkan oleh penderita meningitis diatas umur 2 tahun adalah demam, sakit kepala dan kekakuan otot leher yang berlangsung berjam-jam atau dirasakan sampai 2 hari. Tanda dan gejala lainnya adalah photophobia (takut/menghindari sorotan cahaya terang), phonophobia (takut/terganggu dengan suara yang keras), mual, muntah, sering tampak kebingungan, kesusahan untuk bangun dari tidur, bahkan  tak sadarkan diri. Pada bayi gejala dan tanda penyakit meningitis mungkin sangatlah sulit diketahui, namun umumnya bayi akan tampak lemah dan pendiam (tidak aktif), gemetaran, muntah dan enggan menyusui.
Apabila ada tanda-tanda dan gejala seperti di atas, maka secepatnya penderita dibawa kerumah sakit untuk mendapatkan pelayan kesehatan yang intensif. Pemeriksaan fisik, pemeriksaan labratorium yang meliputi test darah (elektrolite, fungsi hati dan ginjal, serta darah lengkap), dan pemeriksaan X-ray (rontgen) paru akan membantu tim dokter dalam mendiagnosa penyakit. Sedangkan pemeriksaan yang sangat penting apabila penderita telah diduga meningitis adalah pemeriksaan Lumbar puncture (pemeriksaan cairan selaput otak).
Pemberian antibiotik secara Infus (intravenous) adalah langkah yang baik untuk menjamin kesembuhan serta mengurang atau menghindari resiko komplikasi. Antibiotik yang diberikan kepada penderita tergantung dari jenis bakteri yang ditemukan. Adapun beberapa antibiotik yang sering diresepkan oleh dokter pada kasus meningitis yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae dan Neisseria meningitidis antara lain Cephalosporin (ceftriaxone atau cefotaxime). Sedangkan meningitis yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes akan diberikan Ampicillin, Vancomycin dan Carbapenem (meropenem), Chloramphenicol atau Ceftriaxone.
Treatment atau therapy lainnya adalah yang mengarah kepada gejala yang timbul, misalnya sakit kepala dan demam (paracetamol), shock dan kejang (diazepam) dan lain sebagainya.
  Pencegahan Tertularnya Penyakit Meningitis
Meningitis yang disebabkan oleh virus dapat ditularkan melalui batuk, bersin, ciuman, sharing makan 1 sendok, pemakaian sikat gigi bersama dan merokok bergantian dalam satu batangnya. Maka bagi anda yang mengetahui rekan atau disekeliling ada yang mengalami meningitis jenis ini haruslah berhati-hati. Mancuci tangan yang bersih sebelum makan dan setelah ketoilet umum, memegang hewan peliharaan. Menjaga stamina (daya tahan) tubuh dengan makan bergizi dan berolahraga yang teratur adalah sangat baik menghindari berbagai macam penyakit.
Pemberian Imunisasi vaksin (vaccine) Meningitis merupakan tindakan yang tepat terutama didaerah yang diketahui rentan terkena wabah meningitis, adapun vaccine yang telah dikenal sebagai pencegahan terhadap meningitis diantaranya adalah ;  Haemophilus influenzae type b (Hib), Pneumococcal conjugate vaccine (PCV7), - Pneumococcal polysaccharide vaccine (PPV), dan Meningococcal conjugate vaccine (MCV4). (Handa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar