Selasa, 16 November 2010

MAGIC FINGERS

MAGIC FINGERS

Betapa ajaibnya jari-jari kita, hanya dengan menggenggam lembut, menikmati dengan rileks , rasakan..ada perubahan emosi dalam diri kita

1. Menggenggam lembut ibu jari : mengatasi Worry / kuatir dan sangat banyak berpikir (meridian limpa & lambung)

2. Menggenggam lembut jari telunjuk : mengatasi Fear / rasa takut (meridian ginjal dan kandung kemih)

3. Menggenggam lembut jari tengah : mengatasi Anger / amarah, frustasi ( meridian liver dan kantung empedu )

4. Menggenggam lembut jari manis : mengatasi sadness/ sedih atau duka (meridian paru dan usus besar)

5. Menggenggam lembut jari kelingking : mengatasi Trying to /pretense /pura2,ambisi dan ngoyo ( meridian jantung dan usus kecil)

Semoga manfaat, sumber : Jin shin Jyutsu healing

Minggu, 14 November 2010

Merapi 5

Merapiku Pagi ini...
Saat kuterbangun terlihat langit cerah
Kuambil kendaraanku, walau masih gelap dan... dingin
Kucoba mendekatimu walau masih terasa ngeri
Namun pesonamu mengalahkan rasa ketakutan itu

Sungguh mempesona
Magnet tersendiri bagi pecinta alamu
Pendudukpun enggan menginggalkanmu
Ayat Ayat-Mu sedang bercerita

Akankah Engkau terus bercerita
Ceritamu sungguh penuh hikmah dan teguran
Ceritamu membuatku semakin ingin dekat terhadapmu
Alam adalah Aya Mu Tuhanku...



Assalamu'alaikum sahabat.
Hari ini kami Quantum harmoni Yogyakarta bekerjasama dengan DPW PAN peduli Bencana mengadakan baksos di dua titik yaitu Balai Desa Sumber Tempel Sleman dan Mergodadi Sayegan Sleman. Quantum Harmoni Yogya sudah hampir dua minggumengadakan pendampingan psikologis dengan metode Hypnoterapi (Relaksasi dan managemen stress) juga menyalurkan bantuan dari saudara-saudara kita yang peduli, antar lain STIKES Putera Abadi Langkat, Keluarga Bapak Zainuddin ibu Frahmawati, Ibu-Ibu PG Wonalngan Probolinggo, STIKes Yogyakarta, Ibu-ibu Perumahan RT 13 Baleasri Gamping Sleman, dan lain sebagainya. Masih banyak masyarakat yang mengungsi dan membutuhkan bantuan, tetapi karena keterbatasan logistik, dana yang kami dapatkan dari saudara-saudara kita kami hanya melakukan pendampingan psikologis, dan ini kurang efektif krn kebutuhan masyarakat tidak hanya itu. Disamping itu juga transportasi ke medan posko memerlukan biaya kendaraan dan BBM.

Untungnya Alhamdulillah, Panitia Peduli merapi  DPW Sleman dan memberikan SK kepada Sri handayani selaku Direktur Quantum Harmoni Yogyakarta yang sekaligus Wakil Sekretaris DPW PAN daerah Istimewa Yogyakarta sebagai koordinator kesehatan dan Pendampingan Sosial di posko-posko bencana merapi terutama di daerah sleman. Oleh karena itu Baksos Merapi 4 dan 5 ini difasilitasi oleh DPW PAN DIY. tentu saja kerjasama ini sangat efektif terutama tentang data-data posko pengungsian yang belum tersentuhan bantuan pemetaannya ada di rel;awan dari DPW PAN INI.

13 November 2010 jam 07.00 kita telah berkumpul di NITIKAN BARU, kali ini ada 6 mahasiswa STIKES YO, satu Dosen STIKES Guna Bangsa, Dua Dosen STIKES Yogyakarta, 2 perawat dan 1 alumni Hypnoterapi IBH yang bergabung untuk kegiatan kali ini. Kita membagi 3 tim terdiri dari tim 1 terdiri dari 4 org utk pengobatan, tim 2 beranggotakan 4 orang juga utk terapi bermain/healing bagi balita dan anak-anak, tim 3 relaksasi dan managemen stress terdiri dari 2 orang. Jam

Jam 08.18 ambulan dari DPW PAN menyusul, karena mobil panter kita kali ini satu dan tdk cukup untuk membawa tim berangkat ketempat tujuan. Tujuan pertama kita menuju Balai desa Sumberrejo Tempel Sleman yang sebelumnya telah berkoordinasi dengan Bapak Bisron.  Sepanjang jalan rumah dan pohonan berwarna abu-abu, krn hujan debu, demikian juga di jalan, kiat bagikan masker kepad pengguna jalan. ada 1500 masker dari ibu-ibu PG Wonolangan yang masih tersisa. Jam 09.23 kita sampai di tempat tujuan, di barak ini ada sekitar 290  pengungsi, sayang saat di sana kita hanay menjumpai sekitar 90an pengungsi, yang lainya kembali ke "atas" tuk bersih-bersih rumah dan memberi makan peliaraanya, dan ke kali Krasaan untuk mengangkut pasir (kata Bu Bisron). Biasanya, jam 16.00 sotre mrk baru kembali keposko pengungsian. Tim bekerja mulai dari jam 10.00 - 11.49 Wib Lansia mendominasi jumlah pengungsi yang berobat, banyak yang batuk (ISPA) ada beberapa yang "gabekan", bayi terlihat layu, mungkin tidak bisa tenag tidur, beberapa ada yang diare. Anak-anak rewel, dan 2 pangungsi demam, mungkin ada infeksi dari luka-luka yang merka alami, sebagian anak-anak mnderita "sariawan".

Maianan yang kami bawa sekitar 100 mainan, 5 dos jussi , kami bagi dua untuk diberikan di sayegan. Bantuan lain dari Bapak pepen berupa selimut, dan beberapa baju anak-anak (baru) dan pakaian dalam wanita sisa dari STIKES PAL dan Keluarga Bapak zainuddin turut kita bagikan. Dari DPW PAN membagikan roti, Bubur bayi cerelac, juga kami bagikan.. sayang obat batuk dan minyak kayu putih kami minim, bahkan tidak cukup untuk kebutuhan hari itu. Bu Asiah Rais yg juga koordinatpr peduli merapi DPD PAN Sleman mengirimkan beberapa dos Minyak telon, yang kami barter dengan pembalut wanita dan pampers.
Ada 5 orang bapak dan ibu yang mengalami stress, kita berikan terapi relaksasi dan meode tapping.BM DPW PAN sejumlah 5 orang , dan teman-teman dari DPD Sleman 5 orang juga; Mas Ade, Mbak Lina dan lain-lain ikut andil dalam baksos ini.

jam 12.00 kamimpamit menuju Mergodadi Sayegan Sleman yang telah dikoordiir sebelumnya oleh BM DPW PAN, kali ini agak seru krn BM DPW PAN ikut membantu pelaksanaan mereka datang dengan ambulans, dan 2 panter( satu dari DPD?). Jam 12.20 kita sampai di Mergodadi sleman..Terlihat wajah lesu, dan sedih, sementara banyak anak-anak yang  bermain disekitar POSKO, jumlah pengungsi sekitar 600an, sudah banyak bantuan di sini, obat, logistik bahkan bersamaan dengan kita ada kegiatan lomba melukis oleh tim relawan lain. DI Balai desa Mergodadi ini, tampaknya kita efektif menyentuh balita dan anak-anak. Jumlah-anakanak yang ikut vterapi healing/bermain sejumlah 75 orang cukup banyak juga, habis bermain anak-anak yang kelelahan kami beri jussi dan roti. sayang mainan kami terbatas.. beberapa anak harus berebutan maianan dan ada yang menangis.. terpaksa terakhir kita membagikan roti dan bola-bola yang memang tersedia utk fasilitas bermain kita. Pak jono dan timnya melakukan relaksasi pada lansia dan beberapa remaja yg terlihat stress. Baksos hari ini berakhir jam 13.30 Wib. Jam 14.00 kami kembali ke DPW dan Nitikan. hari ini kegiatan kita cukup sampai disini, selanjutnya menunggu info dari Mas Nurcahyo, dan kami selalu siap serta semangat. 

catatan dari Quantum haromoni
Tanah Air kita,  bagian barat Indonesia kembali diguncang bencana. Saudara saudara di Sumatera bagian barat, khususnya di Mentawai, mengalami bencana tsunami. Padahal sebelumnya, banjir bandang Wasior, Papua, sudah mendahului berita-berita di surat kabar dan membuat kita berduka. Bencana Mentawai kemudian disusul erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta yang merupakan salah satu letusan terbesar sejak abad ke-19.
Dampak bencana bukan hanya kehilangan materi dan harta benda. Ketakutan, kehilangan orang yang dicintai, dan perasaan tidak berdaya merupakan kondisi emosional yang menyelimuti keluarga korban dan masyarakat yang selamat. Kondisi traumatik yang mengancam jiwa ini tentunya membawa dampak yang tidak sedikit bagi kesehatan jiwa masyarakat korban bencana gempa. Kehilangan seseorang yang sangat dicintai membuat keluarga mengalami trauma yang mungkin dapat berkepanjangan, dapat pula berakibat stres yang bersifat akut (segera), namun juga bisa berakibat kronis (berkepanjangan).

Seseorang yang mengalami stres akan menjadi murung, tidak bergairah hidup, dan bekerja dan dipenuhi pikiran-pikiran negatif seperti putus asa dan tiada harapan di masa depan (merasa masa depannya suram. Kondisi stres ini disebut PTSD yang akut (Acute Stress Disorder). Hal ini segera terjadi sesudah peristiwa traumatik yang mengancam jiwa sampai empat minggu sesudahnya.
PTSD dengan penanganan yang baik biasanya akan sembuh sendiri setelah empat minggu, namun banyak juga yang bertahan sampai lewat empat minggu. Gejala awal yang paling dikeluhkan adalah perasaan takut serta tidak berdaya. Korban sering merasa berada dalam kondisi traumatik tersebut dan merasakan gejala- gejala kecemasan yang dapat berupa keluhan fisik seperti jantung berdebar, rasa sesak napas, perasaan akan mati atau pingsan, perut terasa penuh dan rasa ingin muntah, serta kepala pusing yang berputar. Kondisi ini biasanya didiagnosis setelah lebih satu bulan dari peristiwa traumatik, gejala-gejala masih menetap dan sangat dirasakan tidak nyaman bagi korban.
Beberapa gejala dan tanda yang biasanya terjadi pada korban berkaitan dengan gangguan stres pascatrauma adalah penggambaran kembali kondisi keadaan saat peristiwa lewat bayangan, pikiran-pikiran dan perasaan, mimpi tentang kejadian yang seolah-olah nyata sehingga membuat kualitas tidur terganggu, terjadinya pemutaran kembali peristiwa traumatik, terkadang dapat disertai ilusi dan halusinasi. Korban juga sering kali mengalami ketidaknyamanan perasaan ketika dihadapkan pada simbol-simbol yang berhubungan dengan kejadian. Seperti suara bergemuruh, guncangan, ataupun suara-suara keras lainnya. Korban biasanya menghindari pikiran-pikiran atau pertanyaan yang dapat mengarahkan ke peristiwa itu kembali. Kondisi psikologis akan berpengaruh antara lain kesulitan tidur, mudah marah dan sensitif, sulit konsentrasi, mudah bereaksi berlebihan terhadap sesuatu hal.
Perasaan, pikiran-pikiran  yang dirasakan sangat  mengganggu aktivitas dan hubungan pribadi dan sosial, dan perlu segera ditangani agar tidak berdampak lebih parah lagi. Pengobatan tidak hanya menyangkut kondisi fisiknya, namun juga kondisi yang berhubungan dengan kejiwaannya. Beberapa jenis terapi yang dilakukan psikiater berguna untuk mengurangi kondisi traumatik korban. Relaksasi merupakan salah satu cara pertama yang sering diajarkan kepada korban.  Hal ini tentunya memerlukan bimbingan ahli di bidangnya seperti seorang psikiater atau psikolog klinis atau ahli hypnotis yang memunyai kemampuan hypnosis. Psikoterapi atau hipnoterapi berupa terapi kognitif dan perilaku dapat dilakukan pada korban berkenaan dengan kecenderungan korban untuk terus-menerus mengingat peristiwa tersebut.
Banyak saran melakukan terapi lain pada korban gempa ataupun peristiwa traumatik lainnya, namun kebanyakan dasar dari tata laksana tersebut adalah psikoterapi dan hipnoterapi, termasuk terapi kognitif dan perilaku. Hal yang telah disebutkan di atas merupakan cara tata laksana yang telah dilakukan dan hasil penelitian memberikan hasil yang bermakna.
Korban yang mengalami kecemasan yang berlebihan dan kesulitan tidur yang hebat juga dapat dibantu terlebih dahulu dengan menggunakan obat. Pengobatan ini tentunya hanya bersifat sementara sampai mekanisme adaptasi orang tersebut dalam menghadapi kecemasannya semakin baik dan akhirnya bisa lepas dari obat yang membantu tidur nya lebih baik. Untuk terapi jangka panjang pada korban bencana yang mengalami trauma yang berkepanjangan, obat antidepresan seperti Sertraline dan paroxetine telah direkomendasikan sebagai obat lini pertama untuk pasien dengan gangguan stres pascatrauma. Pengobatan ini tentunya memerlukan pengawasan dokter psikiater yang selain memberikan obat, meyakinkan pasien dapat mengikuti program psikoterapi secara tuntas.
Yang lebih penting lagi adalah dukungan keluarga dan sahabat korban yang sangat penting dalam proses pemulihan ini (support sistem untuk dukungan sosial). Dukungan orang dekat yang sangat memahami korban merupakan obat yang sangat mujarab dalam membantu pemulihan kondisi fisik dan kejiwaan korban. Faktor budaya setempat juga sangat berpengaruh terhadap kondisi penanganan bencana.

share disini salah satu metode healing yang saya pelajari yaitu SEFT (Spiritual Rmotional Freedom Technique), teknik ini bisa praktekkan sendiri beberapa langkah berikut:
  1. Ajak pengungsi untuk berkumpul di satu tempat, bila memungkinkan di tempat yg lebih tenang, Ibu-ibu yang memiliki bayi lebih baik dikelompokkan, jelaskan pada pengungsi bahwa anda akan mengajak mereka untuk berusaha mengurangi/menghilangkan tekanan, kegelisahan, kengerian dan keputus-asaan, jelaskan pula bahwa tiada daya dan upaya kecuali milikNya.
  2. Bimbing mereka untuk mengucapkan ‘niat’ atau kalimat set-up, yang antara lain bisa berbunyi seperti ini: “Ya Allah/Tuhan, meskipun saat ini saya berada di pengungsian, penuh dengan keterbatasan, dan habis sudah semua harta benda saya, saya ikhlas menerimanya, dan saya pasrahkan kebaikan diri saya kepadaMu”. Ucapkan niat tersebut sambil tangan kanan menyentuh/memencet ‘titik ngilu’ yang umumnya berada di dada kiri bagian atas (bagian yg bila ditekan terasa lebih ngilu dibanding bagian lain). Kalimat set-up diatas bersifat umum, untuk kondisi khusus Kang Asep dapat modifikasi, saya yakin you got the logic.
  3. Bimbing mereka untuk ‘merasakan/memanggil’ atau tune-in dengan suasana/perasaan terdalam akan kengerian/kepedihan mereka akibat bencana ini. Setiap orang mungkin memiliki perasaan kepiluan yang berbeda-beda dalam situasi yang sama. Misal, membayangkan kembali kegetiran meninggalkan rumah dan semua harta benda, membayangkan suasana panik saat berlari menghindar dari awan panas, membayangkan perasaan sedih tercerai berai dari keluarga, dll.
  4. Bersamaan dengan munculnya ‘perasaan’ kepiluan tadi, bimbing mereka untuk mengucapkan “Ya Allah/Tuhan, saya ikhlas saya pasrah”, sambil lakukan sentuhan/ketukan dengan dua jari tangan kanan pada 9 titik berikut:
  • Ubun-ubun, tepat di atas kepala segaris dengan telinga.
  • Tulang mata bagian pangkal alis di atas hidung, kanan atau kiri sama saja.
  • Tulang mata bagian luar atas (pilingan), kanan atau kiri.
  • Tulang mata bagian bawah, di bawah kantong mata.
  • Bagian di bawang hidung di atas bibir (di atas kumis)
  • Bagian di bawang bibir di atas dagu.
  • Tulang kelereng antara dada dan leher, yang njendol seperti bakso itu, pertemuan tulang iga bagian atas, kanan atau kiri sama saja.
  • Tulang di bawah lingkar bidang susu, (bukan putingnya), kanan atau kiri.
  • Tulang di bawang ketiak, segaris dengan puting susu, kanan atau kiri.
Lakukan ketukan secukupnya, lalu berpindah sesuai urutan 9 titik, tidak ada batasan berapa kali ketukan.
5. Setelah selesai ketukan di 9 titik, bimbing mereka untuk tarik nafas panjang, lalu hembuskan sambil ‘membuang’ kepiluan tadi, dan ucapkan “alhamdulilah/terima kasih Tuhan”, lakukan 3 kali hembusan nafas.
Anda dapat melakukannya sendiri face-to-face, atau membimbing mereka secara masal untuk melakukan ketukan tadi oleh masing-masing pengungsi.


Dengan demikian, dibutuhkan sebuah terapi untuk mengembalikkan psikologis anak korban gempa, yaitu terapis psikoligis dengan cara mengajak mereka bermain, bernyanyi, menari dan mengajak anak-anak untuk jalan-jalan keluar agar mereka dapat melupakan semua kejadian gempa yang sering membayangi pikiran mereka sehingga dapat meningkatkan motivasi dan semangat hidup dan belajar bagi anak-anak korban gempa bumi. Selain menggunakan terapi psikologis dapat juga menggunakan Hypnotherapy. Hypnotherapy adalah adalah terapi yang dilakukan pada subjek dalam hypnosis. Hypnotherapy sering digunakan untuk memodifikasi perilaku subjek, isi perasaan, sikap, juga keadaan seperti kebiasaan disfungsional, kecemasan, sakit sehubungan stress, manajemen rasa sakit, dan perkembangan pribadi. Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa hypnotherapy menstimulir otak untuk melepaskan neurotransmiter, zat kimia yang terdapat di otak, encephalin dan endhorphin yang berfungsi untuk meningkatkan mood sehingga dapat merubah penerimaan individu terhadap sakit atau gejala fisik lainnya. Hypnotherapy juga dapat digunakan untuk meningkatkan optimalitas pembelajaran. Berkaitan dengan pembelajaran, hypnotherapy dapat aplikasikan untuk meningkatkan daya ingat, kreativitas, fokus, merubuhkan tembok batasan mental (self limiting mental block) dan lainnya hal ini sangat berguna untuk membangun mental dan psikologis seta untuk melupakan kejadian gempa oleh anak-anak.
Semoga bermanfaat

Jumat, 12 November 2010

Baksos Merapi Empat

Baksos Merapi Empat



11 November 2010-10-13
Sampai saat ini kondisi Gunung Merapi masih dalam kondisi “awas”, yang artinya merupakan kondisi yang sangat berbahaya. Dalam kondisi ini, masyarakat di sekitar Gunung Merapi harus mewaspadai aktifitas yang dapat saja tiba-tiba terjadi, seperti awan panas dan muntahan material yang sangat berbahaya. Yang harus diwaspadai adalah bencana dapat saja datang pada saat masyarakat sedang lengah, sehingga saat ini pemantauan Gunung Merapi harus betul-betul dilakukan secara teliti.

Karena bentuk letusan Gunung Merapi adalah secara vertikal ke atas, maka belum berarti bahwa arah luncuran awan panas akan sesuai dengan citra satelit, tetapi tergantung pada arah angin yang bertiup. Di sinilah kelemahan dari citra satelit. Namun, secara gambar/foto dapat dijadikan sebagai data yang ilmiah. Untuk menentukan arah luncuran awan panas, lahar panas maupun dingin diperlukan pemantauan intensif di lapangan.
Sementara itu korban tewas diperkirakan sudah mencapai 205 orang,dan Gangguan jiwa mencapai 46 orang ,Jumlah itu termasuk korban dari erupsi pertama pada 26 Oktober lalu. Hingga pukul 15.30 WIB, korban meninggal di daerah Jogjakarta mencapai 171 orang, dengan korban luka bakar 149 dan non lukabakar 22. Sementara itu juga Kondisi Merapi hingga Kamis malam, 11 November 2010, masih terlihat adanya asap setinggi 800 meter yang arahnya condong ke barat.

Setelah sehari tdk beraktifitas penuh di wilayah merapi, pagi ini kami mendapat info ada posko yang sama sekali blm terjawah bantuan baik kesehatan maupun logistik, yaitu di daerah Gunung Kidul tepatnya sekitar Desa Bundar Patuk Gunung Kidul. Berita yang kami dapaat dari ibu mariyem salah satu relawan dari DPW PAN ada sekitar 11 ribu jiwsa yang mengungsi ke gunung Kidul sampai tadi malam, Dan, ada beberapa titik yang belum terjamah sama sekali. Berdasarkan info itu kami persiapkan perbekalan antara lain selimut (dari Bpk Pepen) yang msh tersisa, pakaian anak-anak yang juga masih sisa dari pengadaan STIKES PAL SUMUT, mainan anak kami beli, susu dan obat-obatan sederhana, Pakaian pantas pakai kami seleksi utk juga dibawa terutama seragam sekolah. Ohya, beberapa pembalut wanita juga pempers tuk Bayi dari Ibu-ibu Wonalangan Probolinggo tetap ada dalm mobil rencana akan kita bagikan juga. Sempat tadi malam barter beberapa bungkus pampers dan pembalu dengan minhyak telon. Bu Asiyah Rais butuh pampers dan pembalut di poskonya dan beliau banyak stok minyak telon di poskonya. Sambil menunggu kiriman dari mbak Ayu dari Jakarta yang akan mengirimkan minyak Telon, minyak kayu putih, salicyl talk dan lain sebagainya, barteran ini gukup untuk operasional hari ini yang direncanakan dua titik.
Jam 07.20 Pak jono sdh menghampiri di rumah kami, kemudian meluncur ke Nitikan tuk menghampiri mbak erna, rulli, Maya dan lain-lain termasuk mbak wulan sebagai tim tetap kita, sayang beberapa mhsw STIKES YO lain sdh pada PULKAM, hari  ini kita hanya berangkat ber 8. Kami tetap membawa kedua anak kami, krn yang momong blm kembali dari melihat rumahnya yang juga terkena bencana Merapi. Hari ini agak kesiangan, kami tdk sempat tuk sarapan, juga mengambil roti dari Bunda Asiyah yg telah disiapkan 500 bgks utk pengungsi..... tak apalah.. nanti bu Mariyem akan mengambilnya.
Menuju Patuk Gunung Kidul .....
Sepanjang jalan ramai wira-wiri BUS dan kendaraan dari luafr kota yang bertuliskan bantuan utk merapi.... ternyatadi Gunung kidul telah banyak pengungsi dan beritanya telah keluar daerah. Jam 9.30 kami sampai di POSKO Balai Desa Bunder, menurunkan logistik, menyapa para pengungsi, dan melihat kondisi kesehatannya. Disini ada 200 juwa yang mengungsi.... kami beranjak ke Posko Center utk melihat kondisi di sana, mungkin  ada yang biusa lebh efektif di lakukan.
Sesampainya di BUNDER posko pusat ribuan jiwa ditempatkan di tenda-tenda, banyak relawan baik dari masyarakat maupun aparat pemerintahan. Kami di dampingi staf ahli Bupati menyapa beberapa pengungsi. Setelah berbincangh-pbincang dan mendapatkan masukan, kami  memutuskan kembali ke Balai Desa utk melayani di sana, karena yg di Bali Desa blm sama sekali terjamah bantuan, sdh ada yang dikirim utk opname ke rumah sakit krn diare.
Di balai desa kami membuka pengobatan sampai jam 13.00, menjemput beberapa anak balita dan anak dari osko-posko kecil yang ada di penduduk, mengajak mereka bermain sambil memberikan beberapa mainan dan susu. Jumlah yang berobat hampir semuanya, ada beberapa ibu hamil terlihat gundah.. hypnobirthing....dan Pak Jono dapat tugas kali ini pendampingan lansia dan penyuluhan PHBS.
Kami mputuskan hanya satu ntitik kali ini... kembali ke yogya...namun sebelum kembali ke yogya kami bertemu dengan Mas Ade dan Mas NUR dari TV One, mrk meliput kegiatan kita. Ternyata mrk juga berobat krn kena debu vulkanik mata mrk berdua merah dan berair.

Senin, 08 November 2010

BAKSOS MERAPI I

BAKSOS MERAPI SATU
Kamis 5 november 2010 kami sudah cek lapangan utk membantu saudara di merapi.  Ada 3 posko yg akan kita jadikan kosentrasi utk pendampingan kesehatan dan psikososial, yaitu TURI, Cangkringan dan Kali Adem, namun apa daya.. ketiga posko udah tak berbekas, tersapu awan panas dan letusan besar hari kamais dini hari.
Jumaat  kita galang bantuan dan tenaga, Ada Bantuan Alhamdulillah dari STIKES Putera abadi Langkat Stabat Sumatera Utara (dari Yayasannya “ Bang Sampurna Tarigan)mendahului  memberikan stimulan sebesar Rp. 2,5 juta) uang ini koita belikan  maianan anak, pakaian dalam, pakaian anak, obat-obatan dan buat bensin). Kemudian dari mhasiswa STIKES Yo menambahkan beberapa fasilitas lain: perlengkapan mandi, selimut, susu, dan alhamdulillah.. tenaga... dan PUKET satunya siap jadi Supir... subhannnallah.
Sabtu, rencana ada 2 mobil.. tpi alhamdulillah satu yang betul-betul stanbay dan dapat dipakai... thanks Pak Dokter Sugiyanto... mempersilakan utk kapan saja memakai mobilnya plus obat. Dengan 12 anggota tim, kita bergerak dari Nitikan Baru Yogyakarta menuju ke SD Muhammadiyah Bayen Purwomartani Sleman, eeh.. ternyata beberapa angota tim ada yg belum sarapan, karena dari rumah jam 06.00 pagi, sarapan dulu. Rencana dua mobil, akhirnya tim di fullkan dalam satu mobil, niat dan semangat.... berdesak-desakan tetap nyaman.... dan bahagia.
Jam 07.43 sampai di Bayen... cari SD Muhammadiyah.. eeeh.. salah masuk ke POSKO SMPN1 Kalasan... sempat nggak enak krn udah dipersiapkan utk area pengobatan .... ternyata nggak jadi... nggak tega juga, tapi.. udah terlanjur janji dgn koordinator di SD Muhammadiyah Bayen... KoordinatprPOSKO SMPN 1 kecewa.. di tempat tsb ada 1200 pengungsi dan blm tersentuh pengobatan.. banyak yang mengeluhkan kesehatan.
Perjalanan diteruskan Ke SD muhammadiyah Bayen.... eeh ternyata di sana sudah ada yang menanagani... akhirnya kita putar haluan.. kembali ke SMPN1 Bayen... masyarakat kembali gembira... dan kita bergabung.. pengobatan 85 orang... banayk yg ISPA, Diare... Batuk pilek.... mata bruwet....
Jam 12.00 kita selesai melaksanakan kewajiban di SMPN 1  Kalasan.... cari lokasi lain....dan mampir di POSKo Moguwoarjo... bagi-bagi sebagian kebutuhan yang ada..... jam 14.000 menuju pulang ke Yogya... Jadwal hari minggu BAKSOS MERAPI DUA.
Thanks.. STIKES PAL.. Thanks STIKES Yo.... Thanks panitya POSKO SMP N ! Kalasan, SD Muhammadiyah Bayen.. Posko Maguwoharjo.. Alhamdulillah Robbi.

Di Posko beraneka wajah tetap gembira, sedih, hampa, bingung menjadi satu. Kami menghampiri beberapa lansia yang tiduran menopangkan wajah di tangan mrk yg renta... ada kerut-kerut dahi kesusahan dan kesedihan. Beberapa anggota btim pendampingan psikososial mulai melaksanakan tugasnya, menghibur, bercerita, mengukur vtekanan darah.. bahkan ada yang menyuapi mereka... Dfuh Gusti! Disamp[iong keresahan dan kesedihan banyak cinta di sini.
 
BAKSOS MERAPI DUA
Alhamdlillah, pagi ini minggu 08 November 2010 pagi ini terlihat cerah.. walau muntahan merapi masih mengancam, namun erupsi tidak sedahsyat hari sebelumnya. Jam 06.15 Pak Jono supir mobil relawan kami (walaupun beliau jabatanya Pembanytu Ketua I STIKES Yogyakarta) telah menghampiri kami dan menuju jaln niytikan baru utk menghampiri anggota tim relawan yang lain.  Isi bensin, sarapan kemabli menuju ke Kalasan tepatnya SMK N kalasan yang kemarin belum kita sentuh, karena waktu yang tidak memungkinkan, ada 1.200 org pengungsi di sini. Jadwal pengobatan kami batalkan karena telah ada yang menangani dari PUSKESMAS... kami kumpulkan anak balita, anak usia sekolah di area pengungsian yang teduh dan tdk banyak debu.
Teman-teman Quantum Harmoni dan mhsw STIKES Yo bernyanyi memberikan game kepada anak-anak, setiap anak yg dapat menebak pertanyaan diberi hadiah, demikian juga mengingatkan anak-anak ttg do’a2 pendek. Hal hasil 54 alat permaianan terbagikan. Habis bermanin mrk terlihat lelah, saatnya mebagi susu dan makanan kecil. Sementara tim pendampingan psikologis lansia terlihat memberikan massage dan relaksasi dgn hypnosis.... jam 11.46 kita beranjak dari SMKN I Kalasan menuju posko lain.. di SMKN I ini kita tim menyerahkan sebagian bantuan dari STIKES Puetra Abadi Langkat, STIKES Yo...


Jam 13.30 kita sampai di Meji Kecil Sleman.. tempat ini order dari Mas imam Sujangi dari Posko DPD Sleman. Tim kita memang tim dengan berbagai baju, ada dari kesehatan, psikologi, hypnosis, mahasiswa, dosen maupun masyarakat biasa, juga ada yang aktivis partai, namun kami sepakati tim dari masyarakat untuk masyarakat. Di MTS Muhammadiyah ini ada 400 0rg pengungsi. Hari ini anak-anak ekstra mencari perhatiankrn jumlah mereka cukup banayk juga,  mrk menyerbu arena permainan dengan semangat. Seperti di SMKN I Kalasan terapi bermain di mulai, namun lebih seru mrk mengajak tim utk sepak bola.
Sementara anggota tim yang lain meniadakan kegiatan pegobatan. Banyak scabies di sini, kami memberikan penjelasan dan tips PHBS tuk mencegah penularan dan timbulnya penyakit yang lain. Para lansia mulai  naik tekanan darahnya, apalagi banayk yg putus obat krn tdk sempat membawa obat-obat seperti Hypertensi, Kencing manis (DM) untung pak Imam yg juga apoteker membawa obat Glyben. Stomatitis, kurang tidur, ISPA menjadi keluhan para pengungsi. Di Posko ini kita tdk menurunkan amunisi lain kecuali obat-obatan dan alat mainan. Jam 15,00 kami bergerak kembali ke Yogyakarta.
Bantuan hari ini datang dari dr. Sugiyanto.. thanks bantuannya.. bahkan pak dokter rela naik sepeda motor demi merelakan mobilnya utk kami pakai selama kami membutuhkan utk kegiatan baksos.dh 4 hari ini pakai mobil beliau... juga bantuan dari mahasiswa STIKES... wah thanks ya.. kalian tdk hanya memberikan tenaga dan pikiran dalam pelayanan penanggulangan bencana merapi ini, tetapi juga bantuan kebutuhan alat mandi, susu, yang sempat dibagikan kepada para anak pengungsi.  Sblm ke yogya mampir ke rmh keluarga Mbak Nina mhsw STIKES Yo.. di sana disuguhi makanan dan minuman yg sangat berguna tuk mengganjal perut yg lapar ini. Sholat asyar... plg ke yk dgn kepuasan dan kebahagiaan membagi cinta sesama saudara yg mengungsi.


BAKSOS MERAPI TIGA
Senin tgl 09 Nov 2010 kita koordinasi dengan Posko Pusat DPW PAN Bunda Asiyah Rais utk mencari informasi posko-posko yang blm tersentuh baik pengobatan maupun pendampingan Psikososial. Dgn maksud mencari posko yg efektif terutama panti asuhan dan saudara kita yang punya keterbatasan fisik, balita dan lansia.
Ada telpun dari Bapak Pepen.. keluarga besarnya memberikan banyuan selimut 100 buah plus makanan utk anak-anak. Ibu-ibu PG Wonolangan Probolinggo juga telpun untuk mengecek kiriman mrk berupa kaca mata debu, pampers, soptek dlsb. Tidak berapa lama juga ada telpun dari keluarga di Medan (keluarga Bapak zainuddi/Bu rahmawati/BU de jah melalui anaknya watik) yang mengirimkan uang sejumlah 1 jt. 200 rb via BCA.
Hari ini belanja mainan  anak, tambahan obat sirup OBH, OBP, Zalf penyakit kulit, tetes mata, dan perlengkapan mandi dari sisa uang pemebrian Keluarga besar STIKES Abadi langkat dan sumbangan keluarga  Bapak Zainuddin. Pulangnya mampir Jln. Gerjen ke rumah Pak pepen ambil selimut + makanan, tapi sayang, katanya terlambat hanya ada 40 slimut tanpa makanan, Alhamdulillah, mobil melaju lagi untuk menghubungi posko Moguwoarjo. Hari ini kegiatan penyantunan tdk ada, koordinasi dan servis mobil utk besok hari. 
Rabu 10 November 2010
Jam 06.00 Mas Nur mhsw STIKES Yo sdh hadir di rumah saya Perum Baleasri Blok P.3 Gamping Sleman.. saya sedang mandi sat itu. Asisten sy yg momong anak-anak dan membantu RT pulang sdh 3 hari karena rumahnya juga berantakan kena dampak merapi di Purworejo.. jadi ada tambahan ekstra kerjaan rumah pagi ini. Biasanya yang mengerjakan mbak Siti. Alhamdulillah suami pengertian, mobil dibersihkan, keperluan telah beliau tata didalam mobil. Jam 6.20 mau berangkat ada telpun teman perawat dari RS Grasia (RS Jiwa Yogyakarta) minta dicarikan rumah nuntuk mengungsi… cari-cari rmh untuk di blok F ada yg kosong. Jam 07.00 mau berangkat.. kunci mobil nggak ada ternyata terbawa suami kerja di RS Mitra Sehat. Berangkat tertunda.
Jam 7,37 menit sampai ke Nitikan baru utk angkut teman-teman tim yang kebanyakan mhsw STIKES Yo. Hari ini tdk sarapan langsung menuju Palagan tentara Pelajar.. ambil minuman.. roti utuk diperjalanan, ada info Posko Prambanan belum tersentuh, Posko yg dikoordinir pak Nuryanto. Kami diberi ancer-ancer dkt pertigaan prambanan melewati posko hari minggu kemarin. Sesampai di sana… sudah ada yang memberikan pelayanan dan bantuan di Posko tersebut.. kita diarahkan ke Posko Balai Desa Bokoharjo Prambanan dan Sumbersari Prambanan.
Jam 09.00 kami sampai di gedung Stiayasa dekat Bokoharjo, di sana ada 400. Org pengungsi. Di sana kami bertemu dgn Puskesmas Prambanan dimana salah satu petiugasnya mantan mahasiswa saya dulu di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. Bertemu dengan para relawan yang lain. Alhamdulillah partisipasi Ibu-ibu PKK Bokoharjo utk pendampingan Psikososial anak-anak baru saja dilakukan.. anak-anak terlihat lelah…. Kami koordinasi dengan Pak Lurah.. Alhamdulillah kami dipertemukan Allah dalam silaturrahmi ini ternyata Pak Lurahnya Kakak kelas saya dulu dan pembimbing saya waktu Tugas di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Management stress kepada beberapa lansia , anak dan keluarga, kami menuju Sumbersari.
Sumbersari layaknya Home Visite krn pengungsi ditampung di rumah penduduk I(keluarga?). pemandangan di sana melas juga. Beberapa lansia tergolek sakit, perlengkapan mandi belum ada yg memberikan, pada saat ngungsi nggak sempat bawa apa-apa, diantara mrk ada yang terlihat pucat dan anemia, ada yang batuk, pilek. Di sini, kita menurunkan beberapa fasilitas alat mandi, slimut dan obat-obatan. Hanya1 jam disini, tetapi perjalanan medan sulit, menanjak, di atas gunung. Pulang lewat Piyungan Wonosari Gunung Kidul. Menyusuri beberapa posko… jam 13.15 kita istrhat, makan siang dan sholat dhuhur……. Di rumah makan murah meriah, Jln wonosari Yogyakarta.
Jam 13.30 kami dapat SMS dilanjutkan telpun dari mas Abid RSU Sarjito daerah Triharjo Sleman Jln. Muntilan ada yg belum tersentuh sama sekali.. kami diminta menemui mbak Tri.. diberi ancer-ancer… dan mbak Tri juga telpun.. siap melanjutkan perjalaanan ke Triharjo sleman. Jalan memutar.. perjalanaan hampir satu jam.. kami memasuki Balai Desa Triharjo Sleman.

Sesampai di Triharjo hujan deras.... tampak tempat pengungsian dengan ruangan yang agak gelap, dan lembab.. anak-anak sebagian ada yg tertidur, rewel... dan mengatakan bosan ingin cepat pulang. sementara para orgtua menenangkan anaknya, lansia tampak lemes dan tak menggubris kedatangan kami. Sebagian tim mencari perhatian anak-anak dengan bermain kereta apian, game, cerdas do'a pendek... permaianan makin seeru diiringi hujan yang lebat. sebagian anggota Tim diminta ke tempat panitia pengungsian. Mrk butuh slimut, perlengkapan mandi, pampers, handuk, dan pakaian dalam wanita serta pembalut. Kiriman ibu-ibu PG Wonlangan Probolinngo tepat untuk kebutuhan mrk, tentunya alat permainan, dan makanan, serta selimut dari keluarga bapak pepen. Dengan meminta maaf, panitia menolak pemberian pakaian bekas krn sdh sangat banyak. padahal ada bebrapa titipan pakaian pantas pakai, seragam dan lain sebagainya titipan donatur.

Jumlah anak-anak banyak dan mrk ada yg meminta 2 mainan skaligus.. untung ada maianan pantas main yg diberikan keluarga poak Yanto RT 13 Perum Baleasri.. maianan tersebut habis juga... Hujan belum berhenti, kami membagikan susu kepada para pengungsi.
 Menjelag pulang kami diminta untuk datang lagi membawakan pakaian dalam, minyak kayu putih, telon, obat merah, betadin, dan obat merah serta salap (obat luar). e.. baru ingat uang yang dari STIKES Putera abada langkat sebagain ada yg kita belikan kaos anak-anak, BH dan pakaian dalam.... tapi... tertinggal di mobil yang satunya.... insya Allah besok ya.....

Alhamdulillah, hujan deras.. membersihkan jalan tapi lahar dingin menimbulkan masalah dan rezeki buat penduduk sekitar kali yang dilewati partikel merapi. Kali code kami lihat ramai ada pengerukan pasir yg ditambang masyarakt. Mengantarkan mhsw STIKES Yogyakarta, sebelum pulang cuci mobil dulu krn ada muntahan anggota tim, nggak enak mengembalikan mobil pak dokter dalam keadaan kotor, apalagi bekas muntahan.. sampai rumah jam 17.00. anak-anak saya bawa krn nggak ada yg menjaga di rumah, mrk tampak kelelahan. Semoga ikutanmu kali ini merupakan pembelajaran kasih sayang sesama saudara ketika bencana.





Senin, 01 November 2010

mind and body

PIKIRAN DAN TUBUH

A.    Pendahuluan
Sejak dulu, hubungan antara pikiran-tubuh telah menjadi koontroversi. Pada budaya tertentu, diyakini bahwa pikiran dan tubuh berhubungan satu sama lain, namun di kultur budaya lain, 2 hal tersebut dianggap terpisah.Gagasan-gagasan tersebut mendasari pemahaman tentang konsep sehat maupun pengobatan penyakit. Beberapa gagasan yang berkembang berabad-abad, terutama perubahan pemahaman akan peran faktor psikologi dan sosial dalam ilmu kesehatan dan penyakit.

B.     Dualisme Konsep Pikiran dan Tubuh dan Model Biomedikal
ü  Ide awal
Bukti dari sejarah jaman dahulu memberikan gagasan bahwa pikiran dan tubuh dianggap sebagai satu kesatuan. Penyakit pada tubuh dipahami sebagai kekuatan ketakutan jiwa. Ketika seseorang sakit dipercaya bahwa setan dan hal spiritual lain mengambil alih kendali tubuh. Proses penyembuhan memerlukan “pengusiran” roh jahat dari tubuh si penderita/pasien (Kaplan, 1975)
Bangsa Yunani merupakan kaum yang pertama kali memahami konsep penyakit dalam istilah alami. Berdasarkan teori hipokratik, penyakit muncul ketika ada ketidakseimbangan “humor” yang beredar dalam tubuh. Tetapi dalam sistem hipokratik dirancang untuk mengembalikan keseimbangan antara humor yang berbeda (Ackerknecht, 1955).
Walaupun bangsa yunani menekankan pada pengobatan alami, pikiran dan tubuh dianggap berhubungan erat antara satu dan lainnya saling mempengaruhi. Aristoteles dan Plato berkomentar bahwa pikiran mempengaruhi tubuh dan sebaliknya (Kaplan, 1975).
Di waktu yang sama bangsa cina juga mengembangkan konsep alami dalam kesehatan dan penyakit. Kunci dari pemahaman ini adalah keseimbangan antara daya sehat-sakit diyakini muncul ketika ada kekuatan yang berlawanan sehingga mengganggu keseimbangan. Misalnya ketika tubuh terlalu panas atau terlalu dingin atau ketika ada ketidakseimbangan emosi dan pola makan. Pada pandangan bangsa cina, pikiran dan tubuh memiliki keterkaitan, dan kesehatan fisik seseorang sangat dipengaruhi oleh perilaku dan emosi. Pemahaman ini berlanjut menjadi tema penting dalam upaya pengobatan ala bangsa cina bahkan hingga sekarang.
ü  Perkembangan Model Biomedikal
Kaum Renaissance mengembalikan penekanan pada sebab alami dari penyakit. Pada waktu itu bangsa Renaissance tertarik pada studi matematika, kimia, fisika dan perkembangan ilmu medis. Hal itu ditunjang dengan penemuan mikroskop yang mampu memberikan informasi medis mencukupi dari perkembangan ini. Salah satu dasar ilmu pengobatan modern yang dicetuskan saat ini adalah doktrin Dualisme Pikiran – Tubuh yang dicetuskan oleh seorang filsuf.
Rene Descartes berargumen bahwa jasmani dan rohani adalah dua kekuatan yang berbeda bahwa tubuh adalah milik ranah fisik sedangkan pikiran merupakan bagian dari jiwa. Tubuh dianalogikan sebagai mesin dan dokter bertugas sebagai mekanik yang mendiagnosis kerusakan pada mesin/tubuh.
Konsep ini tidak dapat dipungkiri lagi mampu memberikan manfaat yang cukup berarti. Dengan perkembangan teori mikroba pada abad ke 19 diikuti dnegan perkembangan ilmu imunologi, kesehatan masyarakat, patologi yang mampu memberikan peningkatan dramatis pada ilmu kesehatan. Berimbas pada terkontrolnya penyakit seperti kolera & tiphoid di amerka dan eropa. Bahkan hingga saat ini perkembangan lebih signifikan lagi, ditunjukkan dengan ditemukannya obat “ajaib” seperti penicilin serta vaksin untuk beberapa penyakit. Dengan peningkatan ilmu ini para praktisi medis mampu menyembuhkan atau setidaknya mengurangi efek penyakit yang pada masa sebelumnya selalu berujung pada kematian.

C.    Kritikan Model Biomedikal Saat Ini
Model biomedikal dianggap mengalami perkembangan yang lamban dalam mengatasi penyakit kronis seperti penyakit hati, kanker, dan penyakit kronis pernafasan yang saat ini justru menjadi penyebab utama kematian. Kritik juga diutarakan mengenai sistem pengobatan yang relatif terbatas dan penuh resiko. Pertanyaan lain yang perlu dijawab adalah rumah sakit merupakan tempat yang tepat untuk mengobati penyakit pada lingkup perawatan efektif dan resiko penyakit iatrogenik (penyakit yang muncul ketika adanya intervensi medis).
ü  Asumsi dasar
Salah satu tokoh yang mengkritisi model biomedikal adalah George Engel. Asumsi dasar model biomedikal menurut Engel :
1.         Tubuh                  entitas fisik
Pikiran                 enitas mental dan spiritual
2.         Prinsip reduksionisme, bahwa fenomena sehat dan sakit banyak dipahami pada level fisika dan kimia.
D.    Kegagalan model biomedikal
1.         Pada model biomedikal adanya abnormalitas secara spesifik menjadi kriteria diagnosis penyakit. Mengesampingkan faktor defiasi dokumentasi didalamnya.
2.         Diagnosis sangat ditentukan oleh proses komunikasi pasien-dokter
3.         Biomedikal melakukan pendekatan kepada penyakit, dengan berkonsentrasi pada sisi fisiologis. Mengesampingkan situasi lingkungan penderita.
Engel menyimpulkan bahwa hubungan dokter pasien sangat mempengaruhi hasil akhir dari proses terapi.

E.     Pemahaman Baru Mengenai Konsep Kesehatan Dan Penyakit
ü  Pendekatan Sistem
Teori pendekatan sistem adalah toeri yang mengedepankan perspektif dari hierarki sistem dimana setiap sistem terbentuk dari subsistem yang lebih kecil.
Kelebihan :
1.            Pendekatan sistem sangat berperan dalam memahami status kesehatan
2.            Dapat menghindari paham reduksionisme
3.            Dapat menghindari batasan dari dualisme pikiran – tubuh yaitu dengan mengikutsertakan faktor sosiokultural.
ü  Model Biopsikososial
Model ini tidak hanya mengikutsertakan faktor fisik namun juga faktor psikis.
Pengaplikasian model :
1.      Pertama tama pasien diobati layaknya seseorang dengan diagnosis medis tertentu.
2.      Kemudian secara intensif dokter melakukan komunikasi dengan pasien untuk mengetahui tingkah laku pasien, hubungan dengan lingkungan sekitar dan keluarganya.
F.     Placebo
Merupakan pengobatan yang tidak memberikan pengaruh khusus untuk suatu kondisi, tetapi digunakan untuk memberikan efek nonspesifik.
ü   Efek placebo
Walaupun plasebo didefinisikan tidak secara spesifik mengobati kondisi yang dirasakan pasien namun efeknya sangat jelas dirasakan. Studi membuktikan bahwa efek virtual setiap sistem pada tubuh mampu mengobati berbagai keluhan penyakit.

ü  Cara kerja placebo
1.         Placebo memberikan efek persepsi dimana pasien akan berharap kesembuhan dari pemberian plasebo.
2.         Mekasnisme merubah perilaku. Misalnya mengatur pola makan, pola tidur, dll
3.         Placebo akan menginteraksikan pikiran dan tubuh, dibuktikan dengan rasa percaya pasien terhadap pengobatan yang diberikan.
G.    Kepercayaan dan Kesehatan
Sebagaimana kita lihat pada bab sebelumnya, stress dapat mempengaruhi kesehatan dan ada beberapa stressor telah secara empiris dihubungkan dengan berbagai data penyakit. Pada beberapa kasus gagasan tentang peran kepercayaan sangat dominan dalam penyembuhan penyakit. Salah satu pengobatan yang berbasis rasa percaya adalah hipnotis. Dengan hipnotis seorang terapis dapat menggerakkan harapan pasien ke arah positif yang bertujuan mengurangi rasa sakit, hingga terjadi proses perubahan respon alergi.