Jumat, 12 November 2010

Baksos Merapi Empat

Baksos Merapi Empat



11 November 2010-10-13
Sampai saat ini kondisi Gunung Merapi masih dalam kondisi “awas”, yang artinya merupakan kondisi yang sangat berbahaya. Dalam kondisi ini, masyarakat di sekitar Gunung Merapi harus mewaspadai aktifitas yang dapat saja tiba-tiba terjadi, seperti awan panas dan muntahan material yang sangat berbahaya. Yang harus diwaspadai adalah bencana dapat saja datang pada saat masyarakat sedang lengah, sehingga saat ini pemantauan Gunung Merapi harus betul-betul dilakukan secara teliti.

Karena bentuk letusan Gunung Merapi adalah secara vertikal ke atas, maka belum berarti bahwa arah luncuran awan panas akan sesuai dengan citra satelit, tetapi tergantung pada arah angin yang bertiup. Di sinilah kelemahan dari citra satelit. Namun, secara gambar/foto dapat dijadikan sebagai data yang ilmiah. Untuk menentukan arah luncuran awan panas, lahar panas maupun dingin diperlukan pemantauan intensif di lapangan.
Sementara itu korban tewas diperkirakan sudah mencapai 205 orang,dan Gangguan jiwa mencapai 46 orang ,Jumlah itu termasuk korban dari erupsi pertama pada 26 Oktober lalu. Hingga pukul 15.30 WIB, korban meninggal di daerah Jogjakarta mencapai 171 orang, dengan korban luka bakar 149 dan non lukabakar 22. Sementara itu juga Kondisi Merapi hingga Kamis malam, 11 November 2010, masih terlihat adanya asap setinggi 800 meter yang arahnya condong ke barat.

Setelah sehari tdk beraktifitas penuh di wilayah merapi, pagi ini kami mendapat info ada posko yang sama sekali blm terjawah bantuan baik kesehatan maupun logistik, yaitu di daerah Gunung Kidul tepatnya sekitar Desa Bundar Patuk Gunung Kidul. Berita yang kami dapaat dari ibu mariyem salah satu relawan dari DPW PAN ada sekitar 11 ribu jiwsa yang mengungsi ke gunung Kidul sampai tadi malam, Dan, ada beberapa titik yang belum terjamah sama sekali. Berdasarkan info itu kami persiapkan perbekalan antara lain selimut (dari Bpk Pepen) yang msh tersisa, pakaian anak-anak yang juga masih sisa dari pengadaan STIKES PAL SUMUT, mainan anak kami beli, susu dan obat-obatan sederhana, Pakaian pantas pakai kami seleksi utk juga dibawa terutama seragam sekolah. Ohya, beberapa pembalut wanita juga pempers tuk Bayi dari Ibu-ibu Wonalangan Probolinggo tetap ada dalm mobil rencana akan kita bagikan juga. Sempat tadi malam barter beberapa bungkus pampers dan pembalu dengan minhyak telon. Bu Asiyah Rais butuh pampers dan pembalut di poskonya dan beliau banyak stok minyak telon di poskonya. Sambil menunggu kiriman dari mbak Ayu dari Jakarta yang akan mengirimkan minyak Telon, minyak kayu putih, salicyl talk dan lain sebagainya, barteran ini gukup untuk operasional hari ini yang direncanakan dua titik.
Jam 07.20 Pak jono sdh menghampiri di rumah kami, kemudian meluncur ke Nitikan tuk menghampiri mbak erna, rulli, Maya dan lain-lain termasuk mbak wulan sebagai tim tetap kita, sayang beberapa mhsw STIKES YO lain sdh pada PULKAM, hari  ini kita hanya berangkat ber 8. Kami tetap membawa kedua anak kami, krn yang momong blm kembali dari melihat rumahnya yang juga terkena bencana Merapi. Hari ini agak kesiangan, kami tdk sempat tuk sarapan, juga mengambil roti dari Bunda Asiyah yg telah disiapkan 500 bgks utk pengungsi..... tak apalah.. nanti bu Mariyem akan mengambilnya.
Menuju Patuk Gunung Kidul .....
Sepanjang jalan ramai wira-wiri BUS dan kendaraan dari luafr kota yang bertuliskan bantuan utk merapi.... ternyatadi Gunung kidul telah banyak pengungsi dan beritanya telah keluar daerah. Jam 9.30 kami sampai di POSKO Balai Desa Bunder, menurunkan logistik, menyapa para pengungsi, dan melihat kondisi kesehatannya. Disini ada 200 juwa yang mengungsi.... kami beranjak ke Posko Center utk melihat kondisi di sana, mungkin  ada yang biusa lebh efektif di lakukan.
Sesampainya di BUNDER posko pusat ribuan jiwa ditempatkan di tenda-tenda, banyak relawan baik dari masyarakat maupun aparat pemerintahan. Kami di dampingi staf ahli Bupati menyapa beberapa pengungsi. Setelah berbincangh-pbincang dan mendapatkan masukan, kami  memutuskan kembali ke Balai Desa utk melayani di sana, karena yg di Bali Desa blm sama sekali terjamah bantuan, sdh ada yang dikirim utk opname ke rumah sakit krn diare.
Di balai desa kami membuka pengobatan sampai jam 13.00, menjemput beberapa anak balita dan anak dari osko-posko kecil yang ada di penduduk, mengajak mereka bermain sambil memberikan beberapa mainan dan susu. Jumlah yang berobat hampir semuanya, ada beberapa ibu hamil terlihat gundah.. hypnobirthing....dan Pak Jono dapat tugas kali ini pendampingan lansia dan penyuluhan PHBS.
Kami mputuskan hanya satu ntitik kali ini... kembali ke yogya...namun sebelum kembali ke yogya kami bertemu dengan Mas Ade dan Mas NUR dari TV One, mrk meliput kegiatan kita. Ternyata mrk juga berobat krn kena debu vulkanik mata mrk berdua merah dan berair.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar